Kabupaten Labuhanbatu Utara, atau disingkat Labura, sedikit banyak bisa terwakilkan dalam hidangan di meja Rumah Makan ZAHIRA Khas Kualuh Jl, Bakung Bakung membang muda.
Sesuai dengan namanya, tempat makan di sisi jalan lintas kendaraan dan kreata api ini menghidangkan masakan khas Melayu Kualuh, penduduk asli di kawasan itu.
Sebelum memasuki daerah yang merupakan satu dari tiga pecahan daerah Labuhanbatu ini, Tribun mendapat rekomendasi untuk mencoba gulai asam ikan baung.
Ternyata, tanpa diminta, setiap pengunjung akan dihidangkan menu yang sama, anyang ayam dan gulai asam ikan baung. Tidak absen nasi putih dari Beras Leidong yang membuat Bupati Labura mengeluarkan peraturan tentang konversi lahan tani ke sawit karena hasil bumi yang satu ini telah menjadi komoditi ekspor. Makanan pokok ini dihidangkan bersama ikan goreng dan sayur daun singkong tumbuk dan rebusan daun pepaya dengan sambal terasi.
"Ya dihidangkan saja semua. Nanti yang tidak dimakan, tak dihitung. Tapi, biasanya pengunjung bakal mencoba semua," kata pemilik rumah makan, Mariani, Senin (23/1/2016).
Yang baru pertama kali makan di tempat ini, tentu ingin mencoba semua. Mata langsung tertuju ke anyang ayam. Menu yang satu ini adalah cincang ayam kampung bakar dengan kuah dari tepung berbahan utama kelapa dan beras yang digongseng dan irisan bawang merah segar. Masakan ini sering dijumpai di acara-acara adat.
Menu utama lainnya, gulai asam baung, tidak akan mudah Anda jumpai di tempat lain. "Di Rantauprapat dan Kotapinang, mereka juga buat gulai asam baung. Tapi, masing-masing beda rasanya," kata syahrial Tbn penuh isyarat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar